Thursday, October 18, 2012

8 Golden Rules of Interface Design oleh Shneiderman


Kali ini saya akan menjelaskan tentang 8 Golden Rules oleh Shneiderman. Saya akan mencoba menjelaskan sesuai dengan kemampuan saya.

1. Strive for Consistency (Mengutamakan konsistensi)

Buatlah User Interface yang mudah dan mempunyai situasi yang mirip dengan User Interface kebanyakan agar user tidak kebingungan menggunakannya dan merasa nyaman. Contohnya bisa dilihat pada kebanyakan Sistem Operasi. Rata-rata dari mereka mengunakan interface loading yang mirip dan membuat orang-orang tahu fungsinya hanya dengan melihatnya. Begitu pula dengan jendela konfirmasi. Biasanya selalu memiliki tombol "OK" dan "Cancel".

Apalagi kalau galau
2. Enable frequent users to use shortcuts (Mempermudah user dengan menyediakan shortcut)

Sediakan jalan pintas agar user tidak sulit mencari suatu program yang jika dicari jalannya berliku-liku. Jalan pintasnya bisa berupa function key, perintah tersembunyi, dan aksi otomatis. Twitter mempunyai fitur seperti ini. Pengguna Twitter dapat menggunakan tombol 'n' pada keyboard untuk membuat Tweet baru dan tombol 'm' untuk membuat pesan pribadi (Direct Message).

Hidup akan lebih mudah jika dunia nyata memliki jalan pintas
3. Offer informative feedback (Menyediakan informasi balasan)

Saat user menggunakan User Interface anda, ada baiknya jika UI anda menyediakan informasi balasan yang memberitahu user baik atau buruknya aksi mereka. Untuk aksi yang tidak begitu penting program bisa memberikan balasan yang kecil dan tidak terlalu penting. Untuk aksi yang penting program bisa memperingatkan user akan aksinya. Contohnya seperti layar login di Facebook. Jika anda salah memasukan username dan password anda akan mendapatkan peringatan bahwa anda salah memasukkan data.

Kamu! Ya! Kamu yang sedang membaca!

4. Design dialog to yield closure (Design cara agar lebih mudah menggunakannya)

Buatlah sebuah cara penggunaan program yang menjelaskan dari awal sampai akhir. Jika user berhasil lewati satu langkah berikan informasi yang jelas bahwa mereka bisa lanjut ke tahap berikutnya. Ketika selesai beritahu user bahwa semua langkah sudah selesai. Contohnya adalah program installasi yang memberitahu user langkah-langkah yang harus dilakukan hingga instalasi selesai.

Tidak bertele-tele
5. Offer simple error handling (Sediakan cara menyelesaikan error yang mudah)

Buatlah sistem agar user tidak bisa membuat error yang serius dan program seharusnya dapat menyelesaikan error dan memberikan solusi yang mudah dan gampang dimengerti.

Suram
6. Permit easy reversal of actions (Berikan solusi untuk membalikkan keadaan ke bentuk sebelumnya)

Berikan user suatu fungsi untuk mengembalikan suatu kondisi ke kondisi sebelumnya. Fungsi tersebut sangat berguna apabila user melakukan kesalahan. Contohnya adalah Ctrl+Z yang sering sekali digunakan oleh program-program dan user.



7. Support internal locus of control (Buat user merasa memegang kontrol)

User yang sudah ahli selalu ingin merasa bahwa mereka memegang kontrol dari sistem tersebut. Pastikan desainnya membuat user merasa berkuasa dan tidak hanya merespon dari suatu situasi. Contohnya adalah iGoogle. Mereka membiarkan user untuk mengkustomisasi workspace mereka dan dapat menaruh apa yang mereka inginkan di halaman depan milik mereka.

Kucing, mengontrol manusia sejak dahulu kala
8. Reduce short-term memory load (Buat sesederhana mungkin)

Buatlah desain yang sederhana dan tidak menyulitkan user untuk mengingat karena tidak semua orang mempunyai ingatan jangka panjang. Semakin sederhana semakin baik. Lihat saja Google Search. Google hanya memberikan text box dan sebuat tombol. Sederhana bukan?

Homer bahkan tidak mempunyai kapasitas untuk mengingat
Meskipun terlihat mudah dan gampang diingat, aturan-aturan ini juga mudah terlupakan. Ingat-ingatlah saat kalian membuat desain suatu program.

No comments: